AYAH

Ayah Hebat Peduli Anak “Jika ayah memahami bahwa anaknya adalah masa depan umat, maka tidak ada ayah yang mengabaikan anaknya demi bisnisnya.” ungkap Ustadz Budi Ashari, Lc dalam Kajian Rabu Malam, Masjid Darussalam, Depok (16/4/2014). Pakar sejarah Islam ini mengingatkan para ayah bahwa anak-anak adalah hal yang paling mahal. Anak adalah mustaqbala ummah-masa depan ummat-. Di tangan merekalah peradaban Islam kelak. Jika hari ini kita masih kesulitan memilih pemimpin karena keterbatasan individu, maka para ayah harus mulai memikirkan bagaimana mencetak generasi pemimpin masa depan. Jangan sampai ayah terlalu sibuk di luar. Mencari nafkah memang tugas ayah, tapi itu bukan merupakan tugas satu-satunya. “Nabi adalah sosok yang paling sibuk, tapi masih sempat meluangkan waktu mengusap kepala setiap anak yang ditemuinya. Bahkan Nabi menyempatkan diri mendidik dan bermain dengan cucu-cucunya. Apakah kesibukan kita mengalahkan nabi sehingga tak sempat peduli dan memperhatikan anak-anak?” tanyanya tegas. Ayah dengan empat anak ini pun mengungkapkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab yang terkenal tegas dan galak saja sangat dekat dengan anak-anak. Ini membuktikan bahwa seorang laki-laki yang telah menjadi ayah harus bisa menempatkan diri, kapan menjadi laki-laki yang tegas dan kuat, kapan menjadi sosok lembut kepada anak dan istrinya. Alumnus Universitas Madinah ini berkisah tentang kehebatan ayah Shalahuddin al Ayubi. Tidak mengherankan jika Shalahuddin menjadi orang besar di kemudian hari, pembebas Al Aqsha. Hal tersebut tidak lepas dari peran besar ayahnya yang menanamkan nilai dan keyakinan sejak kecil. Ketika Shalahuddin kecil bermain dengan anak-anak perempuan di jalan, ayahnya mengambilnya dari tengah mereka. Ia pun mengangkat tubuh Shalahuddin tinggi-tinggi ke udara. Ayah Shalahuddin berkata, “Dulu, saya menikah dengan ibumu bukan untuk melakukan seperti ini. Aku menikah dengan ibumu agar kelak kau yang membebaskan al Aqsha!” Shalahuddin dijatuhkan ke tanah, ia kesakitan. Ayahnya bertanya, apakah kamu sakit karena jatuh? Shalahuddin menjawab: Ayah menyakiti saya. Ayahnya bertanya lagi, “Mengapa kamu tidak teriak saja karena sakit?” Shalahuddin kecil pun menjawab,” Tidak layak seorang pembebas al Aqsha mengeluh kesakitan!” Setelah membahas pentingnya peran ayah bagi anak, pakar pendidikan Islam ini mengutip karya Dr. Adnan Baharist yang mengungkapkan bahwa Allah telah siapkan perangkat agar aqidah anak terjaga. Menurutnya, anak-anak di usia awal mengambil nilai, akhlaq, hanya dari orang tuanya. Allah menjadikan orang tua sebagai contoh terhebat bagi anaknya. “Di fase awal, anak-anak hanya percaya pada orang tuanya sehingga sulit digendong orang lain. Inilah perangkat yang Allah siapkan dalam rangka menjaga anak dari pengaruh luar. Masa kanak-kanak manusia lebih lama dibanding makhluk lain, agar cukup bagi orang tua menanam aqidah di diri anak.” tandasnya. (nu/PN)

Wednesday, August 15, 2012

6 Kekuatan Utama Manusia

6 Kekuatan Utama Manusia gan



Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, dengan kemampuan otaknya manusia mampu terbang bahkan pergi ke bulan, sesuatu yang bahkan tidak pernah dibayangkan oleh manusia jaman dulu. tapi tahukah kalau sebenarnya kita masih memiliki potensi lain yang jauh lebih besar dari sekedar pergi ke bulan. manusia memiliki kekuatan lain yang seringkali bahkan tidak kita sadari. kita lihat apa saja itu.

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.

2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.

3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.

4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.

5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.

6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih tinggi.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.

Semoga bermanfaat



 <a href="http://freebanner4u.blogspot.com/" target="_blank" title="Free Automatic Link"><img alt="freebanner4u" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfnbmVFdbJduwz-udnbmLgOVvmBi7pkM01s9cGeoqC7baopmedIchhjXKr5Ol9wN1q60htuRjP73zIYlJiHeaC1-_BedcleVjGS17dZn6Eej-7AUGm1sR-m8eHOa0tRA11R2CNa5uPZbzD/s1600/FREEBANNER4U.gif" border="0" height="15" width="80" /></a>

Sejarah Asal Muasal Ditemukannya Tanda Baca

Sejarah Asal Muasal Ditemukannya Tanda Baca


1.tanda tanya
Quote:
Pada awalnya, dalam bahasa latin, untuk mengindikasikan pertanyaan, orang harus menuliskan kata "Questio" di akhir kalimat untuk menandakan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat tanya. Maka untuk menghemat tempat, kata tersebut akhirnya disingkat menjadi qo, yang kemudian dimampatkan lagi menjadi huruf q kecil di atas huruf o, yang akhirnya makin lama makin habis menjadi titik dan garis mirip cacing, persis seperti tanda tanya kita sekarang.
Quote:
2. Tanda Seru
Quote:
Seperti tanda tanya, awalnya juga dimulai dengan menumpuk huruf. Tanda ini berasal dari kata dalam bahasa Latin "io" yang berarti "seruan kegembiraan". ketika huruf i ditulis di atas huruf o, lama-lama dipersingkat seperti tanda seru kita sekarang ini.
Quote:
3. Tanda Sama Dengan
Quote:
Ditemukan oleh ahli matematika Inggris Robert Recorde pada 1557, dengan pemikiran seperti ini (dalam bahasa Inggris kuno) "I will settle as I doe often in woorke use, a paire of paralleles, or Gmowe [i.e., twin] lines of one length, thus : , bicause noe 2 thynges, can be more equalle." atau terjemahannya: "Aku akan menggunakan tanda ini seperti biasanya, sepasang garis sejajar, atau kembar dengan panjang yang sama, karena tidak ada dua hal lagi yang bisa lebih sama dengan dua garis sejajar ini." Tanda sama dengan asli temuan Robert setidaknya 5 kali lebih panjang dari yang kita kenal sekarang.
Quote:
4. Ampersand
Quote:
Simbol ini adalah bentuk stilir dari "et" dalam bahasa Latin yang berarti "Dan." Tanda ini ditemukan oleh Marcus Tullius Tiro, seorang penulis dari abad pertama di Roma. Nama Ampersand baru diberikan setelah 17 abad kemudian. Pada awal 1800-an, murid sekolah belajar simbol ini sebagai huruf ke 27 setelah Z, tapi masih tanpa mana. Jadi di awal 1800-an ini mereka belaar ABC dengan "and per se, and" yang berarti "&" dan kemudian karena saking cepatnya dibaca, akhirnya menjadi "ampersand".
Quote:
5. Octothorp
Quote:
Nama aneh untuk tanda penomoran ini datang dari kata "Thorpe", kata dalam bahasa Normandia Kuno untuk desa atau tanah pertanian yang sering ditemui dalam bahasa Inggris untuk nama tempat. AWalnya digunakan untuk pembuatan peta, yang berarti desa yang di kelilingi delapan pertanian. Karena delapan (octa) dan pertanian (thorpe), maka muncul nama ini, Octothorp.
Quote:
6. Tanda Dollar
Quote:
Pemerintah Amerika baru menerbitkan uang mereka sendiri pada 1794, dan pada waktu itu masih menggunakan mata uang dunia lama - peso - atau Dollar Spanyol. Koin 1 Dollar Amerika pertama persis sekali seperti uang Peso Spanyol, baik berat maupun nilainya, jadi mereka mengambil singkatan yang sama: Ps. Makin lama perkembangannya, huruf P ditulis menimpa S, dan kemudian mulai lingkaran di atas P tadi dibuang, jadi hanya huruf S yang ditimpa dengan garis vertikal.

Menjadi Orang Tua Yang Sukses Dalam Mendidik Anak

Menjadi Orang Tua Yang Sukses Dalam Mendidik Anak

Sebelumnya maaf klo Trit-nya salah kamar...karna disana sepi...
Mungkin Trit ini diperuntukan bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak,tapi yang masih lajangpun tidak ada salahnya membaca ulasan ini.
Tiap orang tua tentu ingin membangun citranya tersendiri di mata anak. Sebagian masih ada yang menarik jarak dengan anak- anaknya. Konon, demi menjaga wibawa.


Bagaimana menjadi orang tua yang sukses dalam mendidik anak? Berikut ini tipsnya:

* Bantu anak bangkit. Berapapun usianya, anak tetaplah buah hati yang Anda ingin terus lindungi. Terkadang, hal-hal buruk menimpa mereka tanpa bisa Anda cegah. Saat itu terjadi, bantulah mereka untuk bangkit. Hindari menghakiminya. Jauhi kalimat, “Benar, kan, kata orang tua!” Sebaliknya, siapkan bahu Anda untuknya bersandar, menangis melepas kesedihan.

* Prioritaskan kebutuhannya. Begitu Anda menjadi orang tua, singkirkan ego pribadi. Sekarang, semuanya tentang anak. orang tua yang baik akan menempatkan kebutuhan anaknya sebagai prioritas.

* Limpahi mereka dengan kasih sayang. Pada anak yang lebih muda, kata-kata sayang akan kurang terasa kesannya. Tunjukkan perasaan Anda dengan menikmati waktu bersamanya, memeluknya, bermain, atau sekadar ada di sisinya.

* Luangkan waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak. Anak tidak memerlukan hadiah nan mahal atau uang. Mereka ingin mengisi waktu dengan hubungan yang berkualitas dengan orang tuanya.

* Nikmati kehidupan Anda. Ketika Anda bahagia, rasa gembira akan terlihat membekas pada perilaku Anda dan itu menyenangkan buat anak. Jadi, jangan lupa sisihkan waktu untuk diri sendiri.

* Imbangi keriangan dengan peraturan. Ini akan membantu anak belajar cara berperilaku yang baik.

* Cobalah berlaku fleksibel. Terkadang, pekerjaan dan komitmen lainnya membuat kehidupan menjadi timpang sebelah. Kehidupan keluarga sedikit terbengkalai karenanya. Sesibuk apapun Anda, pastikan anak mengetahui orang tuanya akan ada bersamanya ketika ia membutuhkannya.

pintar matematika belum tentu cerdas, ini cerdas sebenarnya

pintar matematika belum tentu cerdas gan,,
sebenarnya kecerdasan itu dibagi menjadi 8, yaitu:


Spoiler for 1. KECERDASAN LINGUISTIK:
kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis dan pengacara


Spoiler for 2. KECERDASAN MUSIKAL:
kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik, menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musical adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik, pencipta lagu atau penyanyi.


Spoiler for 3. KECERDASAN KINESTETIK:
kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan and meyakinkan serta mendukung orang lain, dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau koreografer.


Spoiler for 4. KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA:
kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program komputer.


Spoiler for 5. KECERDASAN SPASIAL:
kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan spasial serta menterjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film.


Spoiler for 6. KECERDASAN INTRAPERSONAL:
kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori berdasarkan pemeriksaan kedalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan menggunakannya untuk mengekpresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi.


Spoiler for 7. KECERDASAN INTERPERSONAL:
kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan.


Spoiler for 8. KECERDASAN NATURALIS:
kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

Menguak 10 Mitos Ilmu Pengetahuan Terkonyol Di Dunia


Menguak 10 Mitos Ilmu Pengetahuan Terkonyol Di Dunia

Mitos adalah sesuatu berita/hal yang berkembang namun belum bisa dipastikan kebenarannya. Tidak ada yang lebih bagus dibanding memecahkan mitos (mythbusting; yang membuat sebuah program Discovery Channel, Mythbusters, terkenal), jadi inilah dia daftar kesalahpahaman dan mitos yang diketahui orang-orang tapi bisa dibilang konyol – nah kali ini tentang Ilmu Pengetahuan
1. Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Spoiler for 1. Tidak ada gravitasi di luar angkasa:

Faktanya, ada gravitasi di luar angkasa – sangat banyak. Alasan bahwa astronot tampak tak ada beban adalah karena mereka mengorbit Bumi. Mereka jatuh ke Bumi tapi bergerak ke samping untuk menghindarinya. Jadi, mereka selalu jatuh tapi tak pernah mendarat. Gravitasi memang ada di seluruh luar angkasa secara virtual (ada tapi tak dapat dirasakan). Ketika sebuah pesawat ulang alik mencapai ketinggian orbit (Sekitar 250 mil di atas permukaan Bumi), gravitasi hanya berkurang 10%.


2. Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua kali
Spoiler for 2. Petir tak pernah menyambar tempat yang sama dua kali:

Lain kali jika Anda melihat sambaran petir dan Anda beranggapan untuk lari ke tempat sambaran untuk melindungi diri dari serangan selanjutnya, ingatlah ini! Petir memang menyambar tempat yang sama dua kali – malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih tempat-tempat tertentu seperti pohon tinggi atau bangunan. Di lapangan luas, obyek yang paling tinggi memiliki kemungkinan besar disambar beberapa kali hingga petir berpindah jauh untuk mencari target baru. Empire State Building tersambar petir 25 kali setahun.


3. Meteor menjadi panas karena gesekan ketika memasuki atmosfer
Spoiler for Meteor menjadi panas karena gesekan ketika memasuki atmosfer:

Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer Bumi (menjadi meteor), sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara di depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut memanas. Adalah tekanan di udara yang mengakibatkan panas yang cukup untuk membuat batu tersebut sangat panas sehingga bersinar bila dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya di langit pada waktu yang tepat). Kita juga perlu menolak mitos tentang meteor panas ketika tiba di Bumi – menjadi meteorit. Meteorit selalu dingin ketika tiba di daratan – dan faktanya sering ditemukan terlapisi es. Ini dikarenakan batu tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi ruang angkasa sehingga panas ketika masuk ke Bumi belum cukup untuk membakar lapisan terluarnya.


4. Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan yang sangat tinggi dapat membunuh pejalan kaki di bawah.
Spoiler for koin:

Mitos ini sangat umum sehingga menjadi cliche di sejumlah film. Mitosnya adalah bila Anda menjatuhkan koin dari puncak bangunan tinggi (seperti Empire State Building) – koin ini akan memperoleh kecepatan yang bisa membunuh seseorang bila mendarat di atas manusia di darat. Tapi faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin tidak cukup untuk membuatnya berbahaya. Apa yang akan terjadi adalah orang yang terkena koin tersebut hanya merasa diketuk kepalanya – tentunya mereka selamat dari “bencana” tersebut.


5. Sel otak tak dapat beregenerasi
Spoiler for Sel Otak:

Alasan mitos ini menjadi semakin umum adalah karena mitos ini dipercayai dan diajarkan oleh komunitas ilmiah dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada tahun 1998, ilmuwan di Sweden and the Salk Institute di La Jolla, California menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa otak yang kompleks dapat terganggu oleh pertumbuhan sel baru, tapi studi menemukan bahwa memori dan pusat pembelajaran otak dapat menciptakan sel baru – memberikan harapan kepada penyembuhan penyakit seperti Alzheimer.


6. Ada sisi tergelap dari bulan
Spoiler for bulan:

Sebenarnya – setiap bagian dari bulan disinari pada suatu waktu oleh matahari. Kesalahpahaman ini muncul karena ada sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke Bumi. Ini disebabkan oleh penguncian gelombang; hal ini dikarenakan bahwa tarikan gravitasi Bumi terhadap bulan sangat kuat sehingga bulan hanya menampakkan satu wajah ke kita.Wikipedia menyebutkan: “Penguncian gelombang terjadi ketika gradien gravitasi menyebabkan satu sisi tubuh astronomis selalu menghadap tubuh yang lain; contohnya, satu sisi Bulan selalu menghadap Bumi. Tubuh yang terkunci gelombang lama berotasi sebagaimana berevolusi terhadap Bumi. Rotasi ini menyebabkan satu belahan Bulan selalu menghadap Bumi.”


7. Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman dimakan bila diambil kembali dalam lima detik
Spoiler for Makanan:

Ini adalah omong kosong yang pastinya dikenal banyak orang. Bila ada kuman di lantai dan makanan mendarat di atasnya, otomatis mereka menempel ke makanan. Selain itu, memakan kuman dan kotoran tidak selalu menjadi hal buruk karena mereka membantu kita membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.


8. Polaris adalah bintang paling terang di langit malam belahan utara
Spoiler for Polaris:

Sirius sebenarnya lebih terang dengan magnitudo -1.47 bila dibandingkan dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah angkanya, semakin terang bintangnya). Pentingnya Polaris adalah bahwa posisinya di langit menandakan Utara – dan karena itu pula bintang ini dijuluki “Bintang Utara”. Polaris adalah bintang paling terang di konstelasi Ursa Minor dan merupakan Bintang Utara saat ini ketika bintang kutub berubah sepanjang waktu karena bintang menampakkan perpindahan berlanjutan yang lambat terhadap poros Bumi.


9. Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang angkasa, tubuh manusia meledak
Spoiler for Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan ruang angkasa, tubuh manusia meledak:

Mitos ini adalah hasil dari film-film fiksi ilmiah yang menggunakannya supaya memberi ketertarikan terhadap alur cerita. Faktanya, manusia dapat selamat 15 – 30 detik di luar angkasa apabila mereka menghembuskan napas sebelum terpapar hampa udara (ini mencegah paru-paru meledak dan mengirimkan udara ke pembuluh darah). Setelah 15 atau 30 detik, kekurangan oksigen menyebabkan ketidaksadaran diri yang membawa pada kematian karena kehabisan napas.


10. Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari “rendah” ke “tinggi”
Spoiler for evolusi:

Padahal faktanya adalah bahwa seleksi alam mengeluarkan gen yang tidak sehat dari kolam gen, ada banyak kasus ketika sebuah organisme tak sempurna selamat. Contohnya adalah jamur, hiu, udang, dan lumut – semuanya tetap sama sepanjang waktu. Organisme-organisme ini beradaptasi dengan lingkungan mereka tanpa mengalami perubahan. Takson lain juga berubah besar, tapi tidak berubah lebih baik. Sejumlah makhluk mengalami perubahan lingkungan dan adaptasinya tidak terlalu baik terhadap suasana yang baru. Kecocokan mereka terhubung dengan lingkungan, bukan perubahan.

Thursday, August 9, 2012

SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

Bagi rekan rekan guru yang membutuhkan soal-soal UKG silahkan download Di SINI

KISI-KISI ,DAFTAR PESERTAJADWAL UKG,BUKU PANDUAN UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan menjadikan peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutan peran guru tersebut menjadi semakin besar dengan telah dicanangkannya â€Å“guru sebagai profesi” oleh Presiden pada tanggal 4 Desember 2004. Sehingga pada tahun 2005 terbitlah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sehubungan dengan hal tersebut, kebijakan Pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru telah dilakukan melalui berbagai upaya.
Profesionalisme guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kode etik profesi. Pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui upaya peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan dan diperuntukan bagi semua guru baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Sehubungan dengan itu, uji kompetensi guru (UKG) dilakukan untuk pemetaan kompetensi, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point penilaian kinerja guru (PKG). Dengan demikian UKG bukan merupakan resertifikasi atau uji kompetensi ulang maupun untuk memutus tunjangan profesi.Bagi rekan-rekan guru yang ingin mengetahui kisi-kisi UKG,Jadwal UKG,Tempat pelaksanaan UKG,Buku panduan UKG silahkan klik DISINI

SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG) PENJAS


Soal Tes Uji Kompetensi Guru Penjas SMA
1. Aspek-aspek yang menentukan karakteristik karya tulis, kecuali
a. sikap penulis
b. panjang tulisan
c. struktur sajian
d. penggunaan bahasa
2. Struktur sajian suatu karya tulis ilmiah pada umumnya terdiri dari
a. pendahuluan, inti (pokok pembahasan), dan penutup
b. pendahuluan, abstrak, bagian inti, simpulan
c. abstrak, pendahuluan, bagian inti, simpulan
d. abstrak, bagian inti, penutup
3. Bagian penutup suatu karya tulis ilmia, pada umumnya menyajikan tentang
a. rangkuman dan tindak lanjut
b. simpulan umum
c. rekomendasi penulis
d. simpulan dan saran
4. Substansi suatu karya tulis ilmiah dapat mencakup berbagai hal, dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Berikut ini adalah contoh-contoh subatansi karya tulis ilmiah, kecuali
a. pendidikan
b. kebudayaan
c. pemulung
d. informatika
5. Dalam karya tulis ilmiah, penulis bersikap netral, obyektif, dan tidak memihak. Sikap ini sesuai dengan hakikat karya tulis ilmiah yang merupakan kajian berdasarkan pada, kecuali
a. fakta atau kenyataan
b. argumentasi
c. teori yang diakui kebenarannya
d. data empirik/hasil penelitian
6. Keobyektifan penulis karya tulis ilmiahdicerminkan dalam gaya bahasa yang bersifat
a. resmi
b. baku
c. impersonal
http://ptkguru.com
d. personal
7. Komponen suatu karya tulis ilmiah bervariasi sesuai dengan jenis karya tulis ilmiah dan tujuan penulisannya, namun pada umumnya semua karya tulis ilmiah mempunayi komponen
a. daftar pustaka
b. abstrak
c. daftar tabel
d. lampiran
8. Berikut ini adalah ciri-ciri suatu karya tulis ilmiah, kecuali
a. memaparkan bidang ilmu tertentu
b. merupakan deskripsi suatu kejadian
c. menggunakan gaya bahasa resmi
d. disajikan secara sistematis
9. Di antara judul berikut, yang manakah yang paling sesuai untuk judul karya tulis ilmiah?
a. senjata makan tuan
b. kumbang cantik pengisap madu
c. pengaruh gizi pada pertumbuhan anak
d. pengaruh obat bius yang menghebohkan
10 Untuk membedakan karya tulis ilmiah dan karya tulis bukan ilmiah, seseorang dapat mengkaji berbagai aspek tulisan. Salah satu aspek yang dapat digunakan sebagai pembeda adalah
a. sistematika tulisan
b. panjang tulisan
c. ragam bahasa yang digunakan
d. pengarang
1. Artikel dapat dikelompokkan menjadi
a. artikel laporan dan artikel rujukan
b. artikel konseptual dan artikel teoritis
c. artikel hasil telaahan dan artikel teoritis
d. artikel hasil laporan dan artikel hasil telaahan
2. Dari sudut ide, salah satu dari empat faktor yang harus diperhatikan untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang berkualitas tinggi adalah
a. kelayakan ide untuk dipublikasikan
http://ptkguru.com
b. wacana tentang ide yang sedang berkembang
c. kesiapan ide untuk didiskusikan
d. persamaan persepsi para ahli di bidang yang sama
3. Tulisan analisis konseptual terdiri dari
a. judul, abstrak, data, pembahasan, dan referensi
b. judul, abstrak, pendahuluan, diskusi, referensi
c. judul pendahuluan, diskusi, kesimpulan referensi
d. judul, pendahuluan, temuan, pembahasan, referensi
4. Dalam suatu artikel konseptual, bagaimana teori/konsep yang ditawarkan dapat berkontribusi dalam peta pengetahuan dimuat pada bagian
a. abstrak
b. pendahuluan
c. diskusi
d. referensi
5. Referensi memuat semua rujukan yang
a. pernah dibaca penulis
b. perlu dibaca pembaca
c. dimuat dalam badan tulisan
d. diperlukan dalam pengembangan tulisan
6. Salah satu dari tiga pertanyaan yang harus dijawab di bagian pendahuluan adalah berikut ini
a. apa inti teori/konsep yang dibahas?
b. mengapa konsep itu dibahas?
c. Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
d. Apa tindak lanjut yang perlu dilakukan?
7. Salah satu hal yang harus dihindari pada saat menulis hasil penelitian adalah
a. menjelaskan partisipan
b. menulis masalah yang sudah pernah dibahas
c. memecah satu penelitian menjadi beberapa artikel
d. melaporkan korelasi yang dibahas dalam penelitian
8. Pemilihan penggunaan kata dan kalimat yang tidak provokatif dalam laporan atau artikel merupakan salah satu contoh upaya untuk menjaga kualitasdari aspek
a. panjang tulisan
http://ptkguru.com
b. nada tulisan
c. gaya tulisan
d. bahasa tulisan
9. Rekomendasi untuk judul adalah
a. 8-10 kata
b. 10-12 kata
c. 12-15 kata
d. 15-30 kata
10. Dalam suatu laporan atau artikel hasil penelitian, kontribusi penelitian dapat dilihat di bagian
a. pendahuluan
b. metode
c. hasil
d. diskusi
1. Jelaskan mengapa abstrak merupakan bagian terpenting dalam laporan dan artikel penelitian
2. Sebut dan jelaskan perbedaan karya tulis ilmiah hasil pemikian dan hasil penelitian!
3. Carilah salah satu artikel hasil penelitian, telaah unsur-unsur yang terdapat pada artikel itu!
4. Jelaskan bahwa pendidikan jasmani bukan pendidikan untuk jasmani melainkan pendidikan melalui jasmani
5. Mengapa tarian sebagai kesenian dapat dipakai sebagai aktivitas pendidikan jasmani?
6. Apa yang dimaksud dengan kawasan-kawasan:
a. organik
b. Motorik
7. Jelaskan pengaruh sikap dalam pembelajaran pendidikan jasmani
8. Jelaskan faktor yang mempengaruhi tingkat aktivitas anak dalam pendidikan jasmani
9. Jelaskan dampak positif dari pembelajaran pendidikan jasmani
10. Jelaskan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang berbasis masalah gerak!
11. Jelaskan konsep pendidikan jasmani menurut Bart Crum!
12. Jelaskan maksud dari pendidikan jsmani adalah sistem hubungan individu dengan lingkungan!
13. Jelaskan apa cirri-ciri suatu interaksi edukatif!
14. Jelaskan peran guru dalam pembelajaran !
15. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran inovatif?
16. Jelaskan tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan jasmani!
17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model pembelajaran dan model pembelajaran inovatif!
18. Jelaskan beberapa bentuk penyajian materi pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pengembangan model pembelajaran inovatif
http://ptkguru.com
19. Jelaskan bagaimana anda mendapat suatu permasalahan dalam pembelajaran!
20. Bagaimana anda membuat prioritas suatu masalah?
21. Apa yang harus dilakukan oleh guru pendidikan jasmani dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran?
22. Jelaskan mengapa enjoyment penting dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah!
23. Jelaskan apa perbedaan motivasi intrinsic dan ekstrinsik dalam meningkatkan motivasi!
24. Menurut anda apakah unsur kesenangan/enjoyment dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif? Jelaskan!
25. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu RPP pembelajaran inovatif?
26. Dari contoh RPP di atas, apakah dapat disebut sebagai pembelajaran yang inovatif? Jelaskan!
27. Sebutkan metode atau inovasi lain yang dapat diterapkan pada pembelajaran siswa SMA kelas II dan III
28. Jelaskan arti media dan arti media pembelajaran!
29. Apakah fungsi media dalam proses komunikasi? Jelaskan
30. Mengapa media dapat mencegah atau mengurangi hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran? Jelaskan
31. Sebutkan secara rinci fungsi media pembelajaran dan beri contoh.
32. Jelaskan arti ”teknologi dalam pendidikan” kaitannya dengan pemanfaatan media dalam pembelajaran?
33. Jelaskan bahwa dengan wawasan teknologi pembelajaran berarti mendorong para guru untuk memanfaatkan media pembelajaran!
34. Jelaskan bahwa dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian pemilihan media dengan karakteristik siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Beri contoh!
35. Jelaskan minimal tiga prinsip dalam menggunakan media pembelajaran.
36. Jelaskan kelebihan dan kelemahan media audio!
37. Bandingkan penggunaan radio dan rekaman sebagai media pembelajaran! Mana yang lebih menguntungkan?
Sumber : Buku Materi PLPG Unnes 2008
Lihat Materi disini

Sunday, June 3, 2012

RPP PKN BERKARAKTER BANGSA UNTUK SD KELAS V SEMESTER 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah     :   .....................
Mata Pelajaran    :  Pendidikan Kewarganegaraan                      
Kelas                     :  V (Lima)
Semester               :  I (Satu)
Alokasi Waktu     :  4 x 35 menit (2 pertemuan).

Standar Kompetensi**              
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar                
1.1.    Medeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A.  Tujuan Pembelajaran
§  Siswa dapat mengetahui batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI.
§  Siswa dapat mengetahui luas wilayah NKRI dengan menyebutkan posisi lintang dan bujurnya. 
§  Siswa dapat memahami tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
§  Siswa memahami fungsi wilayah darat NKRI.
§  Siswa memahami fungsi wilayah laut NKRI.
§  Siswa memahami fungsi wilayah udara NKRI.

v  Karakter siswa yang diharapkan :  Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,    Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )

B.  Materi Ajar
§  Batas wilayah NKRI, luas wilayah NKRI, posisi lintang dan bujurnya, serta tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
§  Fungsi wilayah darat, laut, dan udara NKRI.

C.  Pendekatan dan Metode Pembelajaran
§  Pendekatan Kontekstual.
§  Pendekatan Cooperative Learning.
§  Diskusi dengan teman sebangku.
§  Tanya jawab.
§  Ceramah.
§  Penugasan.

D.  Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru dan siswa bertanya jawab tentang fungsi peta dunia.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru menyiapkan sebuah peta dunia yang besar dan dapat dilihat oleh semua siswa.
F Guru menjelaskan batas-batas utara, selatan, timur, dan barat NKRI, sementara itu siswa menyimaknya.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru menunjuk batas-batas tersebut pada peta secara acak dan berulang-ulang, dan siswa menebaknya dengan cepat.
F Guru menyiapkan kelas diskusi.
F Siswa berdiskusi tentang tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI dengan panduan guru.
F Siswa menceritakan hasil diskusi secara bergiliran

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
     Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
     Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.


Pertemuan Kedua
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengalaman bepergian ke pegunungan, laut, dan pengalaman naik pesawat terbang.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru dan siswa bertanya jawab secara general tentang fungsi wilayah darat, laut, dan udara NKRI.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru membagi jumlah siswa di kelas dalam 3 kelompok atau kelipatannya.
F Guru mengundi topik darat, laut, atau udara untuk semua kelompok.
F Siswa berdiskusi tentang topik yang mereka dapatkan.
F Siswa melaporkan hasil dikusi secara lisan di depan teman-teman.
F Teman-teman dari kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok teman.

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.  Sumber/Bahan Belajar
§  Peta dunia.
§  Gambar/foto tempat-tempat indah di Indonesia yang menunjukkan pemandangan darat, laut, dan udara.
§  Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)

               F.  Penilaian  
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
§ Menjelaskan pengertian NKRI
§ Menyebutkan dasar hukum NKRI.
§ Menjelaskan satuan daerah otonom dalam NKRI.
§ Menjelaskan tentang hubungan luar negeri yang dilakukan NKRI
§  Menjelaskan fungsi pemilihan umum dan pengaruhnya terhadap NKRI.

§ Menunjukkan sisi utara selatan, timur, dan barat NKRI, serta menyebutkan nama negara atau perairan yang menjadi batas NKRI.
§ Menyebutkan posisi lintang dan bujur NKRI.
§ Memahami tujuan penetapan batas-batas fisik NKRI.
§ Menjelaskan fungsi wilayah daratan NKRI.
§ Menjelaskan fungsi wilayah laut NKRI.
§ Menjelaskan fungsi wilayah udara NKRI. 
§ Diskusi kelompok










§ Diskusi kelompok



§ Penilaian lisan.
§ Penilaian sikap (pengamatan perilaku).
§ Penilaian unjuk kerja (hasil diskusi).



§ Penilaian lisan.
§ Penilaian sikap (pengamatan perilaku).
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak bercerita dan keterlibatan dalam diskusi).
§ NKRI adalah ....
§ Indonesia merupakan negara berbentuk ....
§ Satuan daerah otonom dalam NKRI misalnya ....
§ Indonesia memiliki bentuk negara kesatuan karena ....
§ NKRI perlu mengadakan Pemilihan Umum  untuk ....



§ Batas utara NKRI adalah ....
§ Batas selatan  NKRI adalah ....
§ Batas barat NKRI adalah ....
§ Batas timur NKRI adalah ....
§ Indonesia terletak di ... derajat ...
§ sampai ... derajat ..., dan ... derajat ...
§ sampai ... derajat ....
§ Fungsi wilayah daratan NKRI adalah ....
§ Fungsi wilayah laut NKRI adalah ....
§ Fungsi wilayah udara NKRI adalah ....
§ Zona Ekonomi Eksklusif adalah ....

Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Pengetahuan



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

 Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.






 
 CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.



                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                    Guru Kelas


  .....................                                                         .....................
  NIP :.....................                                                NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )


Nama Sekolah     :   .....................
Mata Pelajaran    :  Pendidikan Kewarganegaraan                                  
Kelas                     :  V (Lima)
Semester               :   I (Satu)
Alokasi Waktu    :  6 x 35  menit (3 pertemuan).

Standar Kompetensi**              
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar                      
1.2.    Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

A.  Tujuan Pembelajaran
§  Siswa dapat memahami arti penting keutuhan NKRI.
§  Siswa dapat menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa.
§  Siswa dapat menjelaskan makna kesatuan wilayah Indonesia dari segi politik, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan-keamanan.

v  Karakter siswa yang diharapkan :  Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,    Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )

B.   Materi Ajar
§  Arti penting keutuhan NKRI
§  Fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa
§  Makna kesatuan wilayah Indonesia

C.   Pendekatan dan Metode Pembelajaran
§  Pendekatan Kontekstual.
§  Pendekatan Cooperative Learning.
§  Diskusi kelas.
§  Tanya jawab.
§  Ceramah.
§  Penugasan.

D.  Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan apa saja yang siswa lakukan setelah pulang dari sekolah.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru berceramah kepada siswa tentang kehidupan siswa yang damai dan tenang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari (sekolah, bermain, berpergian, dan lain-lain); hubungannya dengan keragaman dan kekayaan budaya; kedaulatan Indonesia sebagai negara kesatuan; serta   legalitas negara yang lengkap dengan hukum dan peraturan.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F mengatur kelas diskusi dan membagi jumlah siswa dalam beberapa kelompok.
F Siswa mendiskusikan arti penting keutuhan NKRI dengan panduan guru.
F Siswa menceritakan hasil diskusi secara bergiliran di depan teman-teman.
F Siswa lain menanggapi hasil diskusi kelompok teman

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
F Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
F Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.




Pertemuan Kedua
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru dan siswa bertanya jawab tentang rutinitas siswa belajar di rumah.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru meminta seorang siswa membaca Pancasila dengan lantang di depan teman-teman, lalu siswa lain menirukannya.
F Siswa memperhatikan gambar lambang kelima sila pada burung garuda, dan guru menjelaskan makna lambang tersebut.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru menunjuk lambang sila pada gambar burung garuda secara acak dan siswa menebak menyebutkan isi silanya secara bersama-sama.
F Guru bercerita tentang sebab-seBab dirumuskannya Pancasila.
F Guru mengatur kelas untuk berdiskusi dan membagi siswa dalam beberapa kelompok.
F Siswa mendiskusikan fungsi  Pancasila bagi NKRI dengan panduan guru.
F Siswa melaporkan hasil diskusi secara berkelompok

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dalam pertemuan itu, untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
F Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
F Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menutup pertemuan.



Pertemuan Ketiga
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang kebiasaan membaca buku.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru memperkenalkan kosakata dalam berbagai segi kehidupan bernegara (misalnya kata “politik”, “sosial”, “budaya”, “ekonomi”, “pertahanan-keamanan”), lalu menjelaskan makna kata-kata itu secara general.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa dan guru bertanya jawab tentang makna kesatuan wilayah Indonesia dari segi politik, sosial,  budaya, ekonomi, pertahanan-keamanan secara general.
F Guru menyiapkan kelas diskusi.
F Siswa berdiskusi tentang makna kesatuan wilayah Indonesia dari segi politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan-keamanan.
F Siswa melaporkan hasil diskusi.

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.   Sumber/Bahan Belajar
§  Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
§  Berbagai buku sejarah perjuangan bangsa.
§  Burung garuda Pancasila, beserta tamengnya.
§  Lagu ”Garuda Pancasila”.

F.   Penilaian 
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
§ Memahami arti penting keutuhan NKRI.






§ Mampu menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa.








§ Mampu menjelaskan makna kesatuan wilayah Indonesia dari keempat segi kehidupan bernegara (politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan-keamanan).
§ Tugas individu.






Tugas berkelompok









Tugas individu
§ Penilaian daya nalar.
§ Penilaian unjuk kerja (hasil diskusi).



§ Penilaian lisan.
§ Penilaian daya nalar.
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak bercerita dan keterlibatan dalam diskusi).

§ Penilaian lisan.
§ Logika dan kreativitas contoh yang diberikan siswa.
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak mengungkapkan isi pikiran)
§ Apa maksud semboyan Bhinneka Tunggal Ika?
§ Apa saja usaha yang dilakukan pemimpin bangsa kita dahulu dalam mewujudkan NKRI?
§  Mengapa Indonesia berbentuk negara kesatuan?
§ Apa alasan dibentuknya Pacasila?
§ Apa fungsi Pancasila bagi NKRI?







§ Apa makna kesatuan wilayah Indonesia dari segi ekonomi?
§ Apa makna kesatuan wilayah Indonesia dari segi sosial-budaya?

Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Pengetahuan



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

 Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.






 
 CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                    Guru Mapel PKN.



  .....................                                                         .....................
  NIP :                                                                     NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah     :   .....................
Mata Pelajaran    :  Pendidikan Kewarganegaraan                                 
Kelas                     :  V (Lima)
Semester               :   I (Satu)
Alokasi Waktu    :  2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi**              
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar                      
1.3.    Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi
§  Memahami prinsip-prinsip sikap memelihara keutuhan NKRI.


A.  Tujuan Pembelajaran
§  Siswa dapat memberi contoh dan memilih perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

v  Karakter siswa yang diharapkan :  Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,    Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )

B.  Materi Ajar
§  Contoh-contoh atau ilustrasi perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan NKRI.

C.  Pendekatan dan Metode Pembelajaran
§  Pendekatan Kontekstual.
§  Pendekatan Cooperative Learning.
§  Tanya jawab.
§  Penugasan.

D.  Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
§  Kegiatan Awal
     Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan pagi hari sejak bangun pagi sampai siswa berangkat ke sekolah.

§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa dan guru bertanya jawab secara general tentang masalah-masalah keutuhan NKRI.

& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru meminta siswa menyiapkan fotokopi gambar yang ada pada buku teks dan cryon atau pensil warna masing-masing.
F Siswa mulai bekerja mewarnai gambar yang ia pilih. 
F Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar secara lisan dan bergantian di depan teman-teman
F Guru menyiapkan kelas diskusi.
F Siswa melaporkan hasil diskusi.

& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.  Sumber/Bahan Belajar
§  Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
§  Teman
§  Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

               F.  Penilaian  
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
§ Memahami prinsip-prinsip sikap memelihara keutuhan NKRI.




§ Tugas individu.

§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak memilih gambar dan kreativitas pewarnaan gambar)
§ Penilaian lisan ketika siswa menceritakan gambar dan alasan pemilihan gambar.
§ Apabila terjadi kerusuhan, sikap yang seharusnya diambil aparat penegak hukum adalah .... (gambar A atau gambar B).
§ Sikap pemeluk agama yang berlainan sebaiknya adalah .... (gambar a atau b)
§ Apabila melakukan demonstrasi, sikap yang seharusnya dilakukan para peserta demonstrasi adalah .... (gambar a atau b)
§ Apabila terjadi kerusuhan, sikap yang seharusnya diambil aparat penegak hukum adalah .... (gambar a atau b)


Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah

4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Pengetahuan



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

 Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.






 
 CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.



                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                    Guru Mapel PKN.



  .....................                                                         .....................
  NIP :                                                                     NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )


Nama Sekolah     :   .....................
Mata Pelajaran    :  Pendidikan Kewarganegaraan                                 
Kelas                     :  V (Lima)
Semester               :  (Satu)
Alokasi Waktu    :  4 x 35  menit (2 pertemuan).

Standar Kompetensi**                       
2.   Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. 

Kompetensi Dasar                   
2.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

A. Tujuan Pembelajaran
§  Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.
§  Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat dan daerah.

v  Karakter siswa yang diharapkan :  Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,    Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )

B.  Materi Ajar
§  Pengertian perundang-undangan.
§  Fungsi peraturan perundang-undangan.

C.  Pendekatan dan Metode Pembelajaran 
§  Pendekatan Kontekstual.
§  Pendekatan Cooperative Learning.
§  Diskusi dengan teman sebangku.
§  Tanya jawab.
§  Ceramah.
§  Penugasan.

D.  Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama , presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan mereka ketika bangun pagi.
§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Siswa diajak untuk membaca pengantar Bab Peraturan Perundang-Undangan pada.
F Siswa merumuskan pengertian/definisi peraturan perundang-undangan pusat dan daerah secara individual. 
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa melaporkan hasil pemikirannya secara lisan.
F Siswa, disertai dengan panduan guru, membuat generalisasi definisi yang telah dibuat oleh semua siswa.
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
F Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari dan manfaat belajar merumuskan definisi.
F Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Pertemuan Kedua
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru meminta siswa mengulang mengingat definisi peraturan perundang-undangan pusat dan daerah yang telah dirumuskan pada pertemuan sebelumnya.
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru menyiapkan kelas diskusi. 
F Siswa berdiskusi tentang fungsi penting peraturan perundang-undangan pusat dan daerah bagi individu dan masyarakat.
F Siswa melaporkan hasil diskusi.
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
F menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.  Sumber/Bahan Belajar
§  Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah, misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan merokok di tempat umum.
§  Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
§  Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)

               F.  Penilaian  
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
§ Menjelaskan pengertian perundang-undanan pusat dan daerah. 
§ Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat dan daerah.
§ Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang. 
§ Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang
§ Tugas individu.
§ Penilaian tertulis (kemampuan analitis).
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak bercerita)
§ Penilaian tertulis (kemampuan analitis).
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak menjelaskan pemikirannya)
§ Mengapa perlu dibuat peraturan perundang-undang-an?
§ Mengapa hak asasi manusia perlu diatur berdasakan undang-uundang?

Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Pengetahuan



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

 Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.






 
 CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.



                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                    Guru Mapel PKN.



  .....................                                                         .....................
  NIP :                                                                     NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Nama Sekolah     :   .....................
Mata Pelajaran    :  Pendidikan Kewarganegaraan                                 
Kelas                     :  V (Lima)
Semester               :  1 (satu)
Alokasi Waktu    :  4 x 35  menit (2 pertemuan).

Standar Kompetensi**                       
2.   Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

Kompetensi Dasar                      
2.2. Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.

A.  Tujuan Pembelajaran
§  Siswa mengetahui dan dapat menyebutkan tata urutan perundang-undangan di Indonesia, serta memahami dan dapat menjelaskan kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

v  Karakter siswa yang diharapkan :  Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) ,    Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )

B.  Materi Ajar
§  Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
§  Contoh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

C.  Pendekatan dan Metode Pembelajaran
§  Pendekatan Kontekstual.
§  Pendekatan Cooperative Learning.
§  Diskusi kelas dan diskusi kelompok.
§  Tanya jawab.
§  Ceramah.
§  Penugasan.

D.  Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan rutin siswa sehari-hari yang biasanya dilakukan secara berurutan (misalnya bangun pagi, lalu mandi, sekolah, pulang sekolah, bermain, lalu menyapu halaman).
§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru mengajak siswa menyebutkan tata urutan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia  dengan suara lantang, secara bersama-sama dan berulang-ulang.
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F Guru menyiapkan kartu berisi tulisan nama perturan perundang-undangan di Indonesia.
F Guru mengacak urutan kartu itu, lalu siswa mengurutkannya sesuai urutan yang benar. 
F Kegiatan tersebut dilakukan siswa secara bergantian
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
§  Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman belajar hari itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
F Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari, serta kesimpulan manfaat mempelajari materi tersebut.
F Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing untuk mengakhiri pelajaran hari itu.

Pertemuan Kedua
§  Kegiatan Awal
     Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama, presensi, apersepsi dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
     Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
     Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman siswa memperhatikan peraturan larangan merokok di tempat umum, larangan menginjak rumput di taman kota, atau larangan berjualan di tempat tertentu.
§  Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Guru menyiapkan artikel yang mengandung informasi tentang berbagai peraturan perundang-undangan daerah untuk bahan diskusi (misalnya artikel tentang larangan merokok di tempat umum atau larangan berjualan di tempat tertentu.
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
F Guru menyiapkan kelas diskusi dan membagi kelompok.
F Siswa mengundi artikel untuk kelompok mereka masing-masing.
F Siswa berdiskusi dengan pengawasan guru.
F Siswa melaporkan hasil dikusi.
& Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
§  Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
F Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman belajar hari itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
F Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari, serta kesimpulan manfaat mempelajari materi tersebut.
F Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing untuk mengakhiri pelajaran hari itu. 

E.  Sumber/Bahan Belajar
§  Kartu berisi tulisan urutan tata perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
§  Berbagai artikel di koran atau surat kabar tentang berbagai peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
§  Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)

               F. Penilaian   
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
§ Mengetahui tata urutan perundang-undangan di Indonesia.
§  Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia berdasarkan hierarkinya.


§ Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undang-undang bagi individu dan masyarakat.
§ Mengetahui akibat melanggar peraturan dan undang-undang bagi individu dan masyarakat.
§ Tugas       
§ kelompok.








§ Tugas individu.
§ Penilaian tertulis (kemampuan analitis).
§ Penilaian unjuk kerja (keberanian anak menjelaskan pemikirannya)

§ Penilaian tertulis (kemampuan analitis).
§ Penilaian unjuk kerja .
§ UUD 1945 merupakan peraturan yang terdapat pada tataran .... dan  berfungsi sebagai .... (dan lain-lain)





§ Apa akibat melanggar peraturan daerah yang berisi larangan  merokok di tempat umum?

Format Kriteria Penilaian      
&  Produk ( hasil diskusi )
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1

&  Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.
Pengetahuan



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

&   Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Pengetahuan
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.






   CATATAN :
  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
v  Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

                                                                                        ............, ......................20 ...
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                    Guru Mapel PKN.



  .....................                                                         .....................
  NIP :                                                                     NIP :